Cinta
Terpendam
Ketika aku lulus SD, aku lulus dengan nilai yang
"cukup" (cukup mengecewakan). Saat itu aku baru sadar kalo nilai
hasil usaha nyontek memang gak berkah, tapi udah bisa bikin aku lulus aja itu
sudah membuat orang tuaku cukup senang, walaupun mereka tidak tahu asal muasal
nilai itu. Dibandingkan dengan temanku yang tidak lulus sama sekali, ya
mendingan akulah...............
'alhamdulilah koe iso lulus nak, kata ibu dengan
logat jawa medok.
'iya Bu', jawabku. Sambil memegang raporku ibu
melihat nilai rata-rata yang terpampang jelas di kertas itu, Ckckckckckck...
sambil mengelengkan kepalanya. Raut wajahnya pun sedikit berubah dari ekspresi
senang menjadi iba, udah kayak liat pengemis yang kelaparan di pinggir jalan.
Perlahan Ibu menoleh ke arahku dengan tatapan yang penuh rasa iba lalu ia
meludahiku.
'Makanya kalo ujian jangan kebanyakan main, nanti
nilainya kecil susah cari SMP', kata ibu dengan nada kesal. 'Ada yang gak lulus
di sekolahmu? Tanya Ibu'.
'Iya Bu 1 orang', jawabku.
"Siapa? Tanya dia lagi,
'Dodi Bu, dia tadi gak lulus terus nangis
gitu',tapi ada ujian paket kok, jawabku.
'Ya udah, syukur kalo gitu kamu masih lulus,
rencananya kamu mau daftar ke mana? tanya dia. 'Belom tau, ntar aja mikirinya,
aku mau main dulu', jawabku sambil lari keluar rumah.
Selang beberapa hari ijazah pun sampai ke
tanganku, lalu Bapak mengajakku untuk mendaftar ke SMP. SMP yang pertama kali
aku datangi adalah SMP 5 yang jaraknya paling dekat dari rumah. Biar gak
ngabisin ongkos kata ortu (orang tua), yah antara hemat sama pelit beda tipis. Setelah
sampai di sekolah tersebut kami disambut dengan sekerumunan anak-anak seusiaku
bersama orang tuanya sedang mendaftar di sekolah itu. saat itu sedang
ramai-ramainya seperti acara hajatan. Lalu Bapak tanpa basa basi bapak
menyingsinkan lengannya dan lari menerobos sekerumunan orang tersebut seperti
pemain american football dan menghilang di tengah keramaian. Sementara aku
hanya diam sambil melihat-lihat cewek-cewek abg yang berkeliaran di sana,
`lumayan cuci mata,kali aja ada cewek khilaf mau sama aku,'pikirku saat
itu.
Selang beberapa menit cuci mata, ada suara
mengagetkanku dari belakang. Setelah dilihat ternyata ada teman se-SD yang juga
ikut mendaftar di sekolah tersebut. Dan akhirnya kami ngobrol lalu berjalan-jalan
sebentar berkeliling lingkungan sekolah tersebut, sementara menunggu orang tua
kami yang sedang mendaftarkan kami. Satu per satu kelas kami masuki dan kami
lihat kedalam, saat itu kami udah kayak tim survey yang mau melakukan bedah
rumah, terlihat bangku dan meja yang berserakan tak tersusun bahkan patah. 'Ini
ruang belajar apa gudang ya?' tanyaku.
Lalu kami melanjutkan ke kelas berikutnya dan
keadaannya pun sama bahkan lebih parah, pelavon yang berlobang, lantainya
pecah-pecah,guru terkapar dipojokan penuh dengan luka tusuk, papan tulis penuh
coretan "JOKO CINTA ADIT 4EVER", waduh gak beres nih kelas,
jangan-jangan isinya anak-anak 'MAHO' semua, kata temanku.
`ya bisa jadi, jawabku.
Tak lama kemudian kami keluar dari kelas dan
kembali ke dekat kerumunan tadi untuk lanjut cuci mata. Beberapa menit kemudian
keluarlah orang tuaku dari kerumunan orang-orang tadi dengan wajah yang babak
belur,penuh keringat maksudku dan rambutnya pun terlihat seperti son goku
(dragonball) bedanya rambut bapak acaknya gak jelas, lalu ia menghampiriku,
`kamu kayaknya gak bisa masuk sekolah ini nak', kata bapak.
`syukur deh, jawabku dalam hati',
`memangnya kenapa pak?', tanyaku.
`NIM kamu gak cukup buat masuk ke sini', jawab
bapak. spontan aku langsung menjawab,`ya udah kita cari sekolah lain aja pak',
kataku sambil berjalan menuju parkiran. Dan akhirnya kami berkeliling kota
Bengkulu cari sekolahan yang mau nerima aku. Udah serasa kayak hewan peliharaan
yang dibuang dan lagi cari majikan.
setelah berkeliling naik turun bukit, menyebrangi
lautan, menjelajah hutan belantara selama beberapa hari aku belum menemukan
sekolah yang mau menerimaku dan aku hampir putus asa.
Tapi pada akhirnya ada seorang teman menyarankan
agar aku mendaftar di SMP 19 yang memang pada saat itu tidak terlalu jauh dari
rumah dan karena udah kepepet sama waktu akhir pendaftaran disemua sekolah.
“Bro, udah dapat sekolah blom? Tanya seorang
teman.
“blom bro, kenapa bro?”Tanyaku
“Masuk ke sekolahku aja, dari pada kamu gak
sekolah? Jawabnya
“Emng apa bagusnya sekolahmu? Tanyaku lagi
“disekolahku enak bro, belajarnya asik, gurunya
ramah, tiap hari dapat les gratis,ruangan AC, belajar pake komputer,dapet gaji
bulanan, ada tunjangan hari tua, dapat asuransi BPJS Dll. Jawab dia
“waduh udah kaya pegawai negeri aja bro?jawabku
Mau gak mau akhirnya aku memutuskan untuk mencoba
mendaftar di sekolah itu. Pertama kali aku datang dan melihat langsung sekolah
itu, udah jauh, angkot gak nganter sampe sekolah, naik ojek ugal ugalan pula,
pikirku, pandanganku yang sebelumnya
negatif terhadap sekolah itu langsung berubah. Karena melihat pekarangannya
yang bersih, rapi, luas, aku pikir tidak apalah jauh kalo sekolahnya bagus. Aku
dan Bapak langsung bergegas masuk untuk segera mendaftar karena saat itu adalah
hari terakhir pendaftaran. Lalu kami langsung menghadap panitia pendaftaran dan
langsung mengisi formulir pendaftaran. Seperti biasa, hal yang aku lakukan
ketika orang tuaku sedang sibuk mendaftarkan, aku keliling melihat-lihat seisi
sekolah yang ternyata jauh dari yang diceritakan temanku. Yang terlihat saat
itu adalah hamparan rumput yang hijau seperti lapangan sepak bola dan ruangan
kelas yang berjajar rapi di sebelah kanan dan kiriku. Tetapi ada sesuatu yang
tiba-tiba mencuri perhatianku saat itu, aku melihat sesosok makhluk cantik,
dengan kulit yang putih mulus, rambut panjang terurai dibelakang, tahi lalat di
pipi, berdiri dipojokan, `kunti nyasar dari mana ini?`:D
Eh maksudnya..bidadari nyasar dari mana nih? Kok gak ada sayapnya??
Eh maksudnya..bidadari nyasar dari mana nih? Kok gak ada sayapnya??
Aku liatin terus, ternyata dia juga membalas,dia
menatapku dalam-dalam dan aku tertidur ketika aku sadar aku sudah terhipnotis
dan aku masuk acara uya kuya. :P
Pas periksa kantong, ya..ampuunn.. dompetku udah
hilang, dasar cewek sialan!!, teriakku. Lalu orang tuaku bertanya, Kamu ngapain
pan teriak-teriak??
`Dompetku diambil cewek itu, dia hipnotis aku, Lah
bapak ngapain ke sekolah?`tanyaku.
`Lah ini Bapak nganter dompetmu`, jawab bapak.
`Makanya jangan jelalatan terus, masih bocah juga
udah jelalatan gimana gedenya. `Kan bapak yang ngajarin?tanyaku.
`Ssstttt....jangan bilang bapak disini, panggil
kakak aja kalo lagi diluar....`
`iya kakak,jawabku.
`Nah, gitu donk, ya udah sekolah yang bener sana,
perintahnya.
`Ya ampun mudah-mudahan dia gak denger tadi aku
teriak dan nanti bisa sekelas sama dia`ngarep,saat itu juga seribu pertanyaan
terlintas di pikiranku tentang wanita itu. Kalo dipikir-pikir aku seusia itu
udah mikir cewek, anak macam apa aku ini, dewasa sejak dini. Akhirnya kami
selesai mendaftar dan bergegas pulang. `tinggal nunggu hasilnya lagi`, ujarku.
Beberapa hari kemudian hasil pendaftaran pun di
umumkan, dan aku pun lulus seleksi. Lalu pada hari berikutnya masa orientasipun
dimulai, masa orientasi pada saat itu dilaksanakan selama 1 minggu. Dan
siswapun dibagi menjadi beberapa kelompok kelas. Pada saat itu aku tidak tahu
apa itu masa orientasi, bel sekolah pun berbunyi, aku dan beberapa teman lainnya
masuk ke kelas. Namun tak disangka kami di MOS oleh senior yang cantik-cantik
seperti personil girlband. Hmmmm.... `Gak salah aku masuk disini...`pikirku.
Layaknya masa orientasi siswa, kami di kerjain sama kakak senior disuruh
ini-itu nurut aja, namanya juga anak baru. `Untung cantik, kalo ganteng dah gue
pacarin loe’, Kata temen (MAHO).
Dari MOS tersebut aku dapat teman dari berbagai spesies, mulai dari tumbuhan, hewan hingga makhluk tak kasat mata :v
Dari MOS tersebut aku dapat teman dari berbagai spesies, mulai dari tumbuhan, hewan hingga makhluk tak kasat mata :v
Karena mereka kebanyakan dari desa, namanya pun
aneh-aneh. Ada satu anak yang duduk disebelahku, namanya `Andri’ tetapi biasa
di panggil `Arlong’ oleh teman-teman sekelas. Arlong adalah salah satu karakter
di anime ‘One piece’ yang sedang buming saat itu, arlong adalah manusia ikan
yang memiliki hidung panjang dan tajam yang merupakan salah satu musuh dari
Luffy. Namun karakter Arlong di kelas kami sedikit berbeda, ia memiliki gigi yang
panjang yang dapat mematikan lawannya hanya dengan sekali gigit. Giginya mengandung
racun yang sangat mematikan, dan gigi itu juga dapat berevolusi menjadi wujud
yang sangat menakutkan.
Hahahahaha......yang di atas gak beneran kok....
Dan setelah sekolah beberapa tahun sekolah disitu
akhirnya aku bisa sekelas sama cewek yang pernah kutemui saat pertama kali mendaftar itu. Disitu kami
mulai saling liat-liatan lagi dan aku terhipnotis untuk kedua kalinya dan
dompetku hilang lagi dan orang tuaku datang kesitu mengantarkan dompetku yang
ketinggalan dengan dialog yang sama. Namun karena aku tidak berani menyatakan
perasaan, akhirnya dia saat itu ditembak oleh kakak tingkat dan aku hanya gigit
jari melihat itu semua berdiri dipojokan menjadi saksi bisu kejadian itu. Tapi
apa daya aku tidak memiliki keberanian untuk itu, jadi aku pendam aja sampai
lulus SMP, ngeness....
tapi dari situ aku belajar, `Terlalu bersabar itu tidak baik”.....
tapi dari situ aku belajar, `Terlalu bersabar itu tidak baik”.....
Sabar ama goblok beda tipis.. :D
To be continue....